Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Amsterdam Cegah Wisatawan Berkunjung, Kenapa?

image-gnews
Pengunjung memadati Pasar Albert Kuyp, di Amsterdam, Belanda, 28 Mei 2018. Pasar terbuka (outdoor) terbesar di Eropa ini merupakan tempat yang cocok untuk ngabuburit. Selain dapat membeli produk kebutuhan sehari-hari, pengunjung juga dapat mengenal kehidupan lokal kota Amsterdam di pasar ini. TEMPO/Ferdhinand Akbar
Pengunjung memadati Pasar Albert Kuyp, di Amsterdam, Belanda, 28 Mei 2018. Pasar terbuka (outdoor) terbesar di Eropa ini merupakan tempat yang cocok untuk ngabuburit. Selain dapat membeli produk kebutuhan sehari-hari, pengunjung juga dapat mengenal kehidupan lokal kota Amsterdam di pasar ini. TEMPO/Ferdhinand Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkenal karena toleransi dan kanal-kanal indah, Amsterdam sedang mengalami perubahan sikap radikal yakni mencegah wisatawan mengunjungi kota.

Toleransi, tampaknya, telah mencapai batasnya di ibu kota Belanda, yang sekarang secara aktif mendesak wisatawan untuk pergi ke tempat lain. Jutaan wisatawan yang datang ke kota menyebabkan penduduk setempat frustrasi dan mengeluh merasa dikepung oleh pengunjung yang menggunakan jalan-jalan kota yang dipenuhi sepeda sebagai tempat bermain.

Baca juga: PSK Protes Aturan Pemkot Amsterdam Larang Tur Distrik Lampu Merah

"Tekanannya sangat tinggi," kata Ellen van Loon, seorang mitra di firma arsitektur Belanda OMA yang terlibat dalam mengadaptasi kota untuk masa depan.

"Kami tidak ingin berubah menjadi Venesia. Masalah yang kami hadapi saat ini adalah bahwa Amsterdam sangat dicintai turis, kami hanya memiliki begitu banyak yang datang ke kota," kata Ellen, dikutip dari CNN Travel, 24 Mei 2019.

Meskipun Ellen Van Loon mengakui aspek positif pariwisata, yang menghasilkan ekonomi Belanda sekitar 82 miliar euro (Rp 1.323 triliun) per tahun, namun dia juga khawatir bahwa jumlah pengunjung yang meningkat bisa menghancurkan jiwa kota kosmopolitan.

Distrik Lampu Merah di sepanjang kanal, Amsterdam, Belanda.[dutchnews.nl]

Seperti Venesia dan tujuan wisata lain di Eropa, Amsterdam telah menjadi buah bibir untuk overtourism, sebuah fenomena yang terjadi karena meningkatnya perjalanan udara yang lebih murah sehingga membuat pengunjung membanjiri tempat-tempat tertentu. Namun wisatawan sering merusak tempat yang mereka datangi.

Baca juga: Kenapa Orang Belanda Suka Bersepeda?

Ketika beberapa kota wisata lain masih merumuskan cara untuk mengatasinya, Amsterdam menghadapi lonjakan pengunjung selama satu dekade dan diperkirakan akan terus meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kunjungan meningkat dari 18 juta pada 2018 menjadi 42 juta pada 2030, atau lebih dari 50 kali populasi saat ini.

Pejabat turis Belanda baru-baru ini mengambil keputusan berani untuk berhenti mengiklankan negara itu sebagai tujuan wisata.
Dalam laporan "Perspektif 2030" mereka, yang diterbitkan awal tahun ini, menyatakan bahwa fokusnya sekarang adalah pada "manajemen tujuan" daripada "promosi tujuan."

Dokumen itu juga menguraikan strategi masa depan Belanda, mengakui bahwa keberlangsungan kota Amsterdam akan sangat dipengaruhi oleh "pengunjung yang berlebihan" jika tindakan tidak diambil.

Solusi yang diusulkan termasuk mencegah kelompok pengunjung dengan membatasi atau sepenuhnya menutup "produk akomodasi dan hiburan" yang ditujukan untuk mereka, serta menyebarkan pengunjung ke bagian lain Belanda.

Beberapa langkah-langkah ini sudah mulai berlaku.

Baca juga: Bioskop Film Porno 5 Dimensi di Belanda, Seperti Apa?

Tahun lalu, papan nama "I amsterdam" yang terkenal telah dipindahkan dari luar Rijksmuseum, galeri seni utama kota, atas permintaan kota Amsterdam, karena menarik terlalu banyak orang ke ruang yang sudah terbatas.

Instalasi setinggi dua meter itu telah dipindahkan ke berbagai wilayah yang kurang dikenal dalam upaya untuk mengalihkan wisatawan dari pusat kota Amsterdam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

6 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

13 jam lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

18 jam lalu

Presiden Joko Widodo berfoto bersama 5 desainer terpilih  saat peluncuran logo resmi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Istana Negara, Jakarta, Selasa 30 Mei 2023. Sebelumnya telah dilakukan voting terhadap lima kandidat logo. Adapun proses jajak pendapat itu sudah ditutup per 20 Mei 2023. Totalnya ada 500 ribu orang berpartisipasi dalam pemilihan logo ibu kota baru tersebut. Sementara ada 5 logo IKN yang ditawarkan dalam proses pemilihan. TEMPO/Subekti.
Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN


Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?


Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

3 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.


Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

4 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.


Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

4 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing


Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Kowloon Motor Bus Hong Kong. Unsplash.com/Wanghao Shang
Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan


Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

6 hari lalu

Wang Nan memeluk satu dari empat petugas yang menyelamatkannya lima tahun lalu di Pha Taem National Park Thailand (Dok. Pha Taem National Park Office)
Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.